Nama : Aliffia Adina Fadilah
Kelas : IX.3
Madrasah :MTsN 3 Kota Padang
Nama Penulis :Asma Nadia
Judul Buku :Cinta di Ujung Sajadah
Penerbit :Republika
Tahun Terbit :2012
Tebal Buku :381 Halaman
Cinta Di Ujung Sajadah adalah novel karya Asma Nadia ini, menceritakan tentang keinginan tokoh utama yaitu Cinta yang ingin mengetahui wajah ibunya dan keberadan ibunya yang sebenarnya, yang mana ia meminta bantuan Mbok Nah dengan menanyakan dimana keberadaan ibunya tersebut, tetapi Mbok Nah belum berani untuk menceritakan kepada Cinta tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Belasan tahun menjalani hidup sebagai piatu, Cinta bahkan tidak tahu wajah ibunya. Papa dengan sempurna melenyapkan setiap jejak perempuan terkasih itu. Saat Papa menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri yang bernama Anggun dan Cantik. Setelah keberadaan ibu tiri dan anak tirinya, kasih sayang ayahnya semakin berkurang kepada Cinta. Cinta hanya mendapat perhatian dari pembantunya yang bernama Mbok Nah, Selain Mbok Nah ada juga yang perhatian pada Cinta, yaitu para sahabatnya yang bernama Neta, Aisyah, dan orang tua sahabatnya itu. Saudara tirinya Cinta yaitu Anggun dan Cantik, mereka berdua selalu iri dengan Cinta, mereka mengambil koleksi yang susah payah Cinta kumpulkan dari kecil.
Suatu hari Cinta dipertemukan dengan seorang lelaki tampan yang bernama Makky Matahari Muhammad yang mempunyai seorang ibu dan seorang adik perempuan. Adik Makky sering sekali bermain dengan cinta. Adiknya Makky bernama Salsa, Salsa adalah seorang gadis kecil, dia selalu menjadi penghibur Cinta dikala sedang sedih. Dan Salsa merupakan satu perantara dekatnya Cinta dan Makky.
Belasan tahun menjalani hidup sebagai piatu Cinta bahkan tidak tahu wajah ibunya. Papa dengan sempurna melenyapkan setiap jejak perempuan terkasih itu. Saat Papa menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri, Cinta semakin tersisih. Ketika Surga terenggut dari hari-hari Cinta, lelaki itu hadir. Makky Matahari Muhammad yang humoris namun santun itu memperkenalkanya di dunia lain yang memberi kebahagiaan. Hingga sebuah harasia besar belasan tahun terbongkar, dan Cinta harus menempuh perjalanan jauh yang memisahkan mereka.
Kelebihan novel Cinta di Ujung Sajadah ini memiliki banyak pesan moral di dalamnya contohnya seperti, jangan pantang menyerah, teruslah berjuang dalam menggapai impian sampai kemana pun impian itu berlari. Dan novel ini mengajarkan kita untuk tidak durhaka
kepada orang tua, khususnya ibu karena hormatilah, sayangilah, berbaktilah selagi ibu sebelum menghadap ke pencipta langit dan bumi.
Kekurangan novel Cinta di Ujung Sajadah ini ada alurnya yang bolak-balik sehingga membuat pembaca agak sedikit pusing dan ada beberapa kata yang tidak baku terasa kurang enak di dengar.
Novel ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan usia, khususnya remaja karena di novel ini mengajarkan kita banyak pesan moral dan novel ini diambil dari kisah nyata dan kisahnya menyentuh hari, pantas mendapat hati pembaca.
Posting Komentar