Faktor Terjadinya Bencana di Mana mana


Penulis : Melta Vatmala Sari

Mahasiswa Universitas Jambi


Bencana alam adalah suatu peristiwa yang sangat merugikan masyarakat. Hari ini kita di kabar kan banyak manusia meninggal akibat bencana alam, baik itu longsor, gempa, banjir, dan Tsunami. Berdasarkan informasi detik.com. wilayah suka bumi pada hari rabu 4/12/2024 terendam banjir dan terkena longsor karena akibat banjir terlalu besar, hingga membuat beberapa rumah di Kecamatan simpenan, Desa Cidacap, Kabupaten Suka Bumi. Semua itu karena air di sungai Cimandiri meluap hingga setinggi lutut. Tutur inew Damayanti.


Akibat dari bencana banjir ini dan tanah longsor beberapa kapal nelayan yang terdampak gelombang tinggi laut selatan di Kabupaten Suka Bumi ,untuk itu peneliti di pusat Riset iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengatakan bahwa : banjir bandang terjadi karena curah hujan terlalu tinggi dan gangguan cuaca skala sinoptik hingga menghasilkan hujan persisten.


Potensi Bencana


Indonesia memiliki banyak potensi bencana geografis, termasuk banjir dan tanah longsor, Bencana alam yang terus terjadi seharusnya menjadi peringatan keras tentang kesalahan manusia dalam mengelola lingkungan dan alam. Karena itu, Allah SWT menurunkan hujan sebagai anugerah, bukan sebagai malapetaka atau bencana. Ribuan orang harus mengungsi, puluhan nyawa hilang, bangunan rusak, dan sejumlah besar kerugian ekonomi dan sosial pasti akan berdampak besar pada kehidupan masyarakat.


Menurut pendapat Prof. Fahmi Amhar berkata indonesia ini berada di persimpangan angin dan arus laut antara Asia – Australia dan antara Hindia- Pasifik , oleh karena itu terjadilah banjir ,abrasi gelombang pasang, Putting Beliung, kekeringan hingga kebakaran hutan (5-12-2024)


Faktor Penyebab Bencana


Mudah dipahami bahwa bencana seperti banjir lahar dingin dan longsor, serta bencana lainnya, bersifat sistematis dan membutuhkan solusi. Misalnya, telah ditemukan bahwa perubahan iklim dipicu oleh tindakan manusia yang semakin tidak menghormati alam, termasuk kebijakan pembangunan kapitalistik yang eksploitatif dan tidak memperhatikan daya dukung lingkungan. Perilaku manusia ini dikaitkan dengan cuaca ekstrem. Jika hutan-hutan tidak ditebangi, tanah resapan tidak dibetoni, dan daerah aliran sungai tidak mengalami abrasi, tingginya curah hujan tidak akan menjadi masalah. Proses eksploitasi lahan tambang, alih fungsi lahan, dan deforestasi kian tidak terkendali. Permukaan tanah semakin turun sebagai akibat dari penggunaan air tanah untuk membangun tempat tinggal mewah dan pertumbuhan ekonomi. Akibat produksi sampah dan sedimentasi dampak hunian di bantaran kali, volume sungai semakin mengecil.

Masyarakat selalu menjadi pihak yang disudutkan selama ini. Tidak memiliki pengetahuan yang cukup, tidak mau direlokasi, tidak dapat diatur, dan masalah lainnya. Padahal penguasa adalah segalanya. Penguasa bertanggung jawab atas ketersediaan data dan informasi, tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah, dan ketersediaan alat dan teknologi. Masyarakat perlu dididik, difasilitasi, dan dijamin kesejahteraan. Mereka hanya bertanya-tanya, jika mereka meninggalkan rumah mereka, di mana mereka akan tinggal dan hidup seperti apa? Sementara tidak ada solusi, penguasa hanya menuntut rakyat demikian. Jika rakyat terus kehilangan kepercayaan pada penguasa, jangan salahkan mereka


Cara Islam Mengatasi Bencana Alam


Dalam sistem Islam, negara bertanggung jawab untuk mengelola dan menjaga hutan agar bermanfaat bagi masyarakat. Dalam sistem ekonomi Islam, khalifah bertanggung jawab untuk membangun infrastruktur publik Islam, dan mereka harus memprioritaskan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, keuangan negara tidak akan membebani karena sistem ekonomi Islam dengan APBN syariahnya. Menerima dana dari beberapa sumber, termasuk harta milik umum negara, seperti tambang, zakat, sumber pemasukan temporal, seperti infak, wakaf, dll., harta negara kharaj, ganimah, jizyah, dan harta negara lainnya.

Bendungan yang dibangun oleh negara dapat menampung curahan air seperti aliran sungai dan lainnya. Pemetaan wilayah negara melibatkan mengidentifikasi wilayah rendah yang rentan terhadap genangan atau banjir serta menetapkan kebijakan yang melarang penduduk menetap di daerah tersebut. Menghukum secara tegas mereka yang merusak lingkungan hidup, termasuk cagar alam yang harus dilindungi.


Saatnya muhasabah dan bertobat dengan berupaya agar syariat segera tegak di bawah kepemimpinan Islam.Kepemimpinan Islam akan membangun tanpa merusak sehingga bencana bisa diminimalisir. Negara berperan sebagai raa'in dan junnah sehingga rakyat hidup sejahtera penuh berkah. (QS. Al-A’raf:96)


. "Sesungguhnya kebanyakan manusia sekarang menganggap bahwa musibah yang menimpa mereka baik dalam bidang perekonomian, keamanan, atau politik disebabkan oleh faktor-faktor dunia semata", kata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam khutbahnya yang berjudul Atsaril Ma'ashi. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah hasil dari kedangkalan pemahaman mereka, lemahnya iman mereka, dan kelalaian mereka untuk merenungkan al-Qur'an dan sunnah Nabi SAW.

Faktor Terjadinya Bencana di Mana mana

Labels:

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.