Tidaklah Patut Engkau Mengurangi Nilai Dirimu Hanya Karna Belum Memiliki
Di hamparan senja yang bisu dan panjang,
Ada hati yang kerap terjebak bayang-bayang.
Di ujung lelah sebuah penantian,
Terbisik kata, "Mungkin ini waktunya berserah, bukan bertahan."
Namun ingatlah, wahai jiwa yang penuh harap,
Cinta sejati bukanlah hadiah dari penyerah yang rapuh.
Ia hadir di genggam tangan yang teguh,
Tidak semua yang datang adalah jawaban,
Dan tidak semua tawaran layak di genggam.
Ada cinta yang tampak menyala terang,
Namun di baliknya, hanya fatamorgana tanpa arah dan tujuan.
Engkau bukan sekadar tubuh yang butuh pelukan,
Bukan sekadar jiwa yang gentar karena kesendirian.
Engkau adalah dunia, luas dan penuh makna,
Yang pantas untuk dicintai dengan jiwa yang sama-sama bijaksana.
Jangan menurunkan pilar impianmu yang telah kau bangun, hanya kerana belum memiliki
Sepi adalah sahabat yang mengajarimu berdiri,
Bukan musuh yang harus kau usir dengan cinta setengah hati.
Percayalah, cinta yang layak takkan datang terburu-buru,
Ia menghampiri dalam ketepatan waktu yang tak pernah ragu.
Ia bukan kebetulan, bukan kompromi tanpa dasar,
Melainkan pertemuan dua jiwa yang tumbuh dengan sadar.
Mengapa kau harus membungkam harapan,
Hanya karena dunia membisikkan, "Waktu takkan menunggu?"
Sedang Tuhan telah menulis ceritamu dalam kitab-Nya,
Dan janji-Nya tak pernah sekali pun keliru.
Lebih baik menunggu sambil memperbaiki diri,
Daripada berlari mengejar yang tak pantas di hati.
Lebih baik mendekap sepi sambil berdamai dengan waktu,
Daripada memeluk cinta yang hanya akan membuatmu layu.
Berdirilah di tebing harapan dengan penuh keyakinan,
Bahwa pilihanmu menjaga standar bukanlah keangkuhan.
Melainkan bentuk cinta pada dirimu yang masih bertahan,
Dan penghormatan pada masa depan yang di inginkan.
Sebab cinta sejati tidak hanya datang untuk mengisi ruang kosong,
Ia datang untuk menyinari seluruh relung,
Menggenggam tanganmu, bukan hanya sebagai pasangan,
Tetapi juga sahabat, pemimpin, dan penguat dalam perjalanan.
Maka jangan pernah menurunkan standar impianmu,
Hanya karena waktu terasa lambat berlalu.
Lebih baik berjalan sendiri di jalan yang benar,
Daripada tersesat tanpa tujuan yang jelas dan besar.
Percayalah, yang terbaik sedang disiapkan untukmu,
Ia akan datang dengan wajah yang penuh rindu.
Dan saat itu tiba, engkau akan tersenyum dan berkata,
“Terima kasih, aku telah memilih untuk setia pada nilai dan asa.”